Berkenalan dengan Jarak Pagar / Jatropha
Tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) merupakan tanaman alami tumbuhan Indonesia. Jarak pagar tergolong tanaman dikotil dalam famili Euphorbiaceae dan genus Jatropha. Jarak pagar / Jatropha adalah tanaman perdu yang memiliki tinggi 1-7 m dengan cabang yang tidak teratur, batangnya berkayu dan apabila dipotong atau terluka akan mengeluarkan getah. Jarak pagar dapat digunakan untuk obat malaria dan pembeku atau penstabil darah, obat demam, penangan rematik, jaundice, penghilang rasa nyeri atau analgesik.
Jarak pagar yang heboh pada tahun 2006-2007 banyak dijumpai ditanam penduduk sebagai pagar halaman dan pagar kebun. Tanaman ini banyak dimanfaatkan sebagai pagar, karena sangat bandel. Ditebang habis sampai pangkalnya pun, jarak pagar akan mampu tumbuh lagi. Pada saat kemarau panjang yang paling kering sekali pun, tanaman ini hanya akan merontokkan daunnya. Pada musim penghujan dia akan tumbuh lagi.
Tanaman jarak pagar berbatang mirip dengan kamboja, hanya ukurannya lebih kecil. Tinggi tanaman jarak pagar hanya sekitar 2 m. Daun tanaman ini menjari, namun lekukan daunnya tidak sedalam jarak kosta maupun jarak cina. Ukuran buahnya juga lebih besar, yakni ber diameter 3 cm. Kulit buahnya halus, tidak berambut seperti jarak kosta dan berwarna hijau. Setelah tua kulit jarak pagar berwarna kekuningan kemudian berubah menjadi coklat dan hitam. Biji jarak pagar berbentuk lonjong, panjang sekitar 2 cm. dengan diameter 1,25 cm. Kulit bijinya hitam dengan tempurung yang juga sangat keras. Biji jarak pagar berwarna putih dan mengandung protein serta minyak castor.