Mengenal Adi Soetjipto, Bapak Penerbang Bangsa
Agustinus Adisutjipto dilahirkan di Salatiga pada tanggal 4 Juli 1916. Tjip, demikian panggilannya, adalah putra sulung diantara empat bersaudara yang kesemuanya adalah laki-laki. Ayah beliau Roewidodarmo seorang pensiunan Penilik Sekolah di Salatiga. Keluarganya adalah keluarga Katolik yang taat sekali pada agamanya.
Pada 15 November 1945, Adisoetjipto dan Surjadi Suryadarma berinisiatif mendirikan Sekolah penerbang di Yogyakarta, tepatnya di Lapangan Udara Maguwo, yang kemudian diganti namanya menjadi Bandara Adisoetjipto yang kita kenal kini. Dalam situasi yang masih kekurangan dan memprihatinkan, mereka membagi tugas, Adisoetjipto menjadi instruktur penerbang, dan Surjadi Suryadarma mengurus administrasi. Angkatan pertama pada sekolah ini berjumlah 31 siswa yang berhasil mereka didik di sekolah binaannya dengan modal pesawat tua yang mereka miliki.
Hanya 31 tahun umur yang dicapai Adisoetjipto muda, tapi suara cintanya pada tanah air melampaui zaman dan lebih keras dari desing pesawat-pesawat udara. Bapak Penerbang Indonesia ini telah gugur dalam misinya, namun kobar semangatnya tak pernah padam dan ia telah menerbangkan merah putih setinggi-tingginya di langit Indonesia.