Sejarah Penemuan Toilet di Dunia
Toilet merupakan salah satu peralatan ciptaan manusia dengan sejarah yang sangat panjang, yang salah satu fungsi utamanya adalah memperbaiki sistem kesehatan manusia. Terdapat banyak kebudayaan yang mempengaruhi perkembangan penggunaan toilet hingga seperti sekarang ini.
Salah satu peradaban yang berperan penting pada terciptanya sistem sanitasi adalah peradaban tinggi lembah Sungai Indus. Masyarakat India telah mengenal penggunaan toilet sekitar tahun 2500 SM. Mereka membuat toilet yang dihubungkan dengan saluran pembuangan yang terbuat dari tanah liat. Hal itu memperlihatkan kebudayaan manusia memiliki kemajuan yang sangat baik.
Sebelum memiliki toilet di dalam rumah, orang-orang terpaksa membuang kotorannya di tempat pembuangan umum kotoran manusia, atau membuangnya ke dalam sungai yang mengalir. Selain itu juga mereka biasanya mengubur kotoran tersebut di dalam hutan. Bahkan orang-orang menggunakan pispot yang harus dibersihkan secara berkala.
Kesadaran manusia akan kebutuhan sistem sanitasi yang akan berdampak pada kesehatan dan kebersihan mereka baru muncul pada abad ke-16. Pemerintahan di setiap wilayah mulai menganjurkan masyarakatnya membuat toilet di dalam rumahnya, atau menyediakan toilet umum di beberapa tempat.
Sebenarnya tahun 1596, John Harrington telah menciptakan ide pembuatan toilet yang tertutup oleh air, seperti pada toilet modern. Tetapi gagasan Harrington tersebut baru sepenuhnya diaplikasikan lebih dari 180 tahun setelah penemuannya.
Perubahan besar pada toilet terjadi pada 1738, ketika J.F. Brandel memperkenalkan toilet siram tipe katup. Kemudian pada 1775, Alexander Cummings berhasil mengembangkan toilet yang dapat mempertahankan air dalam cekungannya ketika sedang tidak digunakan. Sehingga tidak menyebarkan bau, dan dapat mengalirkan kotoran keluar dari rumah.
Pada 1778, Joseph Bramah mengubah katup geser menjadi katup engkol. Saat itu setiap toilet sudah dapat membuang kotoran dengan cara mengalirkannya menggunakan air. Pada 1870, S.S. Helior menciptakan toilet tipe siram yang dikenal dengan nama “optims”.
Dari tahun 1890 hingga memasuki abad ke-21, satu-satunya perubahan yang terjadi pada toilet hanyalah estetika. Mengenai cara kerja dan fungsi toilet tetaplah sama. Perubahan lain pada toilet dilakukan pada bentuk dan desain dari toilet, yang banyak disesuaikan dengan kebutuhan dan selera masing-masing orang. Air yang digunakan pun lebih sedikit dibanding sejak pertama ditemukan, sehingga dapat menghemat penggunaan air.