Berkenalan dengan Pakis Monyet
Pakis yang juga disebut bulu kera, Sun Go Kong, dan pakis Hanuman ini, tahun lalu memang banyak dijajakan di tempat-tempat strategis di ibukota. Sosoknya memang mirip kepala monyet yang ditumbuhi bulu-bulu halus mirip jambul. Warna bulu ini cokelat keemasan. Pakis monyet ini ditaruh di dalam pot.
Pakis monyet sebenarnya adalah tumbuhan pakis tropis, dari genus Cibotium, spesies barometz (Cibotium barometz) dan asli Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pertumbuhan pakis ini sangat lamban, hingga untuk mencapai ketinggian 10 m, diperlukan waktu sampai puluhan tahun. Sebab dalam setahun, pertumbuhan batangnya hanya puluhan cm.
Akar pakis ini diambil dan diperdagangkan untuk media tanam anggrek. Baik sebagai papan penempel tanaman, maupun berupa akar cincang untuk media tanam. Batangnya juga diambil untuk bahan kerajinan, misalnya vas bunga.
Pakis monyet juga berkhasiat obat. Kepala monyet yang merupakan tunas tanamannya mengandung banyak karbohidrat, yang berkhasiat meredakan panas, meringankan nyeri sendi dan beberapa gangguan lain. Bulu emasnya, dikenal sebagai penyembuh luka yang handal. Masyarakat tradisional yang terluka dalam hutan, akan mengambil bulu pakis monyet yang steril ini, menaruhnya pada luka, lalu membalutnya dengan kulit kayu. Luka itu akan segera mengering, karena bulu halus itu bersifat menyerap cairan. Tanin yang terkandung dalam bulu itu juga akan membekukan dan mengeringkan darah.